Menjadi Fotografer Pro atau Sekedar Hobi ?
Monday, 23 December 2013
Yang membedakan fotografer pro dan amatir
hanyalah sumber pendapatannya, tidak ada hubungannya dengan kualitas foto yang
dihasilkan. Fotografer pro adalah mereka yang mencari nafkah dari karya foto
mereka. Sementara fotografer amatir adalah mereka yang menganggap fotografi
sebagai murni hobi dan kegemaran, sementara pendapatan utamanya berasal dari
pekerjaan utamanya. Bisa jadi yang amatir sesekali dapat uang dari fotonya,
tapi itu sifatnya lebih kepada bonus. Asumsi bahwa fotografer pro pasti lebih
jagoan dibanding yang amatir sebaiknya ternyata tidak benar. Yang benar, mereka
yang pro adalah memang profesinya fotografer.
Dalam
Bahasa Inggris, kata “amateur”
didefinisikan sebagai: “one
who does an activity for the sheer joy of doing it“, alias amatir
adalah mereka yang mengerjakan sesuatu hanya karena memang senang melakukannya
dan tidak mengharap imbalan komersial. Asal muasa kata amatir dari Bahasa
Latin, “amour” yang artinya cinta.
Orang sah-sah saja ingin jadi fotografer
pro dan meninggalkan pekerjaan utamanya, banyak yang berhasil banting setir
dari amatir ke pro, namun terus terang saja lebih banyak yang gagal. Banyak
yang kaget setelah menjadi fotogafer pro, mereka harus pintar mencari pasar.
Mereka harus pintar marketing. Aktifitas memotret menjadi tidak se-menyenangkan
seperti saat masih menjadi hobi, dan lain-lain. Ternyata untuk sukses menjadi
seorang fotografer pro, pintar memotret saja sangat tidak cukup.
Peluang untuk jadi pro masih akan selalu
terbuka lebar bagi yang serius. Semuanya akan lancar asalkan dilandasi
kemampuan memotret yang bagus serta sikap dan kemampuan bisnis yang mumpuni.
Masalahnya adalah banyak yang modalnya nekad, yang menjajakan jasa memotretnya
dengan sangat murah sehingga secara jangka panjang bisnis fotografinya tidak
langgeng.
Untuk itulah Fotoseeds,
sebuah situs web yang ingin mengajarkan sisi bisnis fotografi kepada para
fotografer membuat infografis dibawah ini. Sangat informatif dan sebaiknya
dipelajari oleh siapapun yang ingin serius dalam fotografi. Pada akhirnya,
pilihan anda bermuara pada dua hal: menjadi pro atau cukup menganggap fotografi
sebagai sebuah hobi. Fotografer pro adalah seorang pebisnis, business
owner yang harus
memikirkan kelangsungan usahanya agar langgeng dan sehat secara finansial
(mendatangkan profit). Pehobi fotografi adalah mereka yang membuat foto murni
karena mencintai proses memotret itu sendiri dan memiliki profesi lain sebagai
gantungan nafkahnya. Pilih secara bijaksana. Silahkan pelototi infografis
dibawah ini (klik
disini untuk
gambar resolusi besar) :
0 komentar: