Belajar Bokeh Untuk Pemula
Monday, 23 December 2013
Mungkin kamu sudah sering mendengar orang-orang
berkomentar tentang betapa bagusnya bokeh dalam suatu foto tapi masih
bertanya-tanya, “Apaan sih bokeh?” Ini adalah kata yang diadaptasi dari bahasa
jepang (暈け atau ボケ - boke) yang artinya “samar” atau “kabur (blur)”. Dalam
dunia fotografi, bokeh adalah lingkaran-lingkaran cahaya lembut hasil blurring pada
background suatu foto. Pernahkah kamu memotret suatu objek tapi kemudian
hasilnya tidak jelas karena background-nya terlalu tajam dan ramai sehingga
menenggelamkan fokus ke objek itu sendiri lalu berharap backgroundnya bisa
lebih lembut? Atau mungkin melihat foto seperti di bawah ini dan dalam hati
berkata, “Bagus, iiiih… pengen bisa motret kayak gitu.” Nah, sekaranglah
saatnya mulai belajar tentang bokeh.
Pertama, kamu harus memahami tentang DOF
(Depth Of Field). Dalam suatu foto selalu ada bagian yang fokus dan tidak. Nah,
area yang tampak fokus dan jelas ini disebut DOF. Biasanya bagian background
keluar dari fokus dan disinilah bokeh tampil. Ia mengubah cahaya yang muncul
menjadi bentuk-bentuk lingkaran dengan pinggiran yang halus. Jadi, bokeh hanya
akan sukses dibuat jika DOF-nya dangkal (shallow depth of field) yang berarti
subjek harus benar-benar terfokus sementara backgroundnya hanya blur. Syarat pertama
untuk menghasilkan blur yang bagus adalah bukaan aperture (tempat keluar masuknya cahaya pada lensa) yang besar.
Semakin tinggi angka aperture-nya, semakin besar dan bundar bokehnya. Yang
kedua, tentu saja, harus ada titik-titik cahaya di bagian background. Jika kamu
menggunakan backdrop polos (kain, tembok, dan sejenisnya) tidak akan ada bokeh
dalam fotomu.
Lalu, pertanyaan yang sering muncul dari
fotografer pemula adalah; bisakah saya mendapatkan bokeh dengan menggunakan
kamera saku? Jawabannya, bisa (horeee!) TAPI, butuh lebih banyak kerja keras
karena kebanyakan kamera saku dibuat untuk bekerja dengan mode auto (tinggal jepret)
sehingga settingnya tidak bisa diatur secara manual. Kalau kamu sudah mulai
menggunakan DSLR,, pengaturannya akan lebih mudah. Untuk mendapatkan bokeh yang
bagus, kamu harus memastikan:
· Ada titik-titik cahaya
di bagian background (lampu mobil di malam hari, cahaya dari sela-sela daun,
lampu hias warna-warni, dan semacamnya)
·
Membuka aperture
selebar yang lensa kamu bisa buat
·
Jarak kamera dengan
objek atau foreground dibuat dekat
·
Jarak foreground
dengan cahaya di background dibuat cukup jauh
Dengan dSLR, kamu bisa mengatur setting
seperti ini:
1.
Putar pengaturan
kamera ke mode A atau Av untuk Aperture Priority
2. Pilih angka aperture
(f) terkecil – pada kamera Nikon D3100 saya yang menggunakan kit lens, angka
terkecilnya adalah f3.5 (biasanya sama pada semua kit lens)
3.
Pindahkan lensa ke
mode fokus manual, lalu atur hingga ke titik terdekat
4. Gunakan zoom pada
lensa sampai kira-kira ada di sekitar 50mm (pada lensa saya hanya bisa sampai
55mm)
5.
Bidik titik-titik
cahaya (dengan atau tanpa foreground)
6.
Jepret!
Sangat mudah. Selanjutnya, mungkin,
menggunakan tripod untuk memastikan bentuk lingkaran yang bagus dan tidak
goyang. Tapi kadang-kadang dengan pengaturan yang baik sekalipun, bokeh tidak
terbentuk sempurna karena beberapa lensa (terutama kit lens yang memang tidak
mahal) tidak memungkinkan bukaan aperture yang besar dan bentuk aperture bladenya kaku.
Sekarang, kita lihat bagaimana membuat bokeh
dengan menggunakan kamera saku. Sedikit sulit karena pengaturan diatas tidak
bisa dilakukan kalau kamera kamu sepenuhnya auto. Tapi, kita bisa coba
langkah-langkah berikut:
1. Matikan flash (forced
off, sehingga sesedikit apapun cahaya yang ada, flash tidak akan muncul. Karena
flash akan mengisi kekurangan cahaya yang berarti menghilangkan
lingkaran-lingkaran bokeh)
2. Atur ISO ke angka 200
(untuk “memaksa” kamera membuka aperture selebar mungkin dengan asumsi cahaya
yang ada hanya sedikit tapi shutter speednya tetap cepat)
3. Stabil-kan kamera
(gunakan tripod, letakkan kamera di meja, atau manfaatkan Image Stabilizer
kalau tersedia di kamera kamu)
4.
Pindahkan ke mode
MACRO
5. Kalau kamu hanya akan
membuat foto bokeh, bidik sumber cahaya lalu letakkan sesuatu yang kecil dan
terang (sepotong kertas putih, sebatang pinsil putih) di depan lensa. Tekan
shutter button separuh jalan, untuk membuat kertas atau pinsil tadi menjadi
fokus dan cahaya di belakangnya blur. Pindahkan kertas/pinsil, tekan shutter
button sepenuhnya.
6. Kalau kamu menggunakan
objek sebagai foreground, ini akan lebih mudah. Tinggal fokuskan saja pada
objek tadi, dengan syarat jaraknya ke titik-titik cahaya cukup jauh.
Setelah membaca tutorial sederhana ini, coba
langsung praktekkan. Kalau hasilnya belum memuaskan, coba lagi dan lagi. Pilih
sumber cahaya yang berbeda-beda setiap kali. Kalau sudah sukses dengan
background bokeh, coba bereksperimen membuat foreground bokeh. Semoga cukup
membantu kamu dalam memahami apa itu bokeh sekaligus membuatnya sendiri, ya.
Happy blurring!
0 komentar: