• Home
  • Posts RSS
  • Comments RSS
  • Edit
  • Unbroken Wings

    Thursday 15 January 2015
    Life Story of Laura Lazarus

    Namaku Laura Lazarus, kehidupan masa kecilku tidak seindah yang dapat dialami anak-anak kecil lainnya. Banyak  yang mengira diriku menikmati masa-masa yang baik, tetapi itu jauh dari kenyataan yang kujalani. Sejak kecil aku mengalami banyak sekali hal yang tidak menyenangkan mulai dari perkataan, pukulan, intimidasi baik dari keluargaku sendiri maupun lingkungan sekitarku. Perasaan minder dan rasa tertekan membuat aku tumbuh menjadi seorang gadis yang tomboy, tidak bersahabat dengan orang tua, dan tidak puas dengan keadaanku. Bahkan hal ternekad pun, mengakhiri hidup, sudah kulakukan sebagai protesku kepada keadaan, orangtua, dan orang-orang disekitarku.
    Keadaan yang tidak mengenakkan itu terus berlangsung sehingga membuatku bertekad untuk hidup mandiri dengan mengejar cita-citaku untuk menjadi pramugari. Sampai akhirnya kesempatan itu datang dengan proses yang cukup panjang dan berat dan jauh dari dugaanku sebelumnya. Aku diterima menjadi Pramugari di salah satu perusahaan penerbangan swasta di Indonesia. Singkat cerita, aku akhirnya mulai merasa mampu dan mengandalkan diri sendiri, aku merasa bebas dan tidak ada lagi yang bisa mengekangku. Dengan kehidupan pramugari yang glamor dan mewah, aku mulai lupa diri dan lupa akan tujuanku semula sebagai pramugari.
    Suatu ketika peristiwa itu terjadi, sebuah kecelakaan di Palembang pada pertengahan 2004. Kecelakaan yang membuat aku sedikit tersadar dan mulai merasakan kehampaan dalam hidup. Keinginan untuk mengakhiri hidup saat itu sangat kuat dalam batinku, namun niat itu belum sempat kulakukan. Sampai kemudian sebuah kecelakaan besar menimpaku di Solo, November 2004. Pesawatku mengalami kecelakaan saat mendarat, dan berhenti di atas kuburan, di bawah guyuran hujan yang lebat. Peristiwa nahas kali ini bukan hanya mengagetkanku saja, melainkan juga membuat mataku terbuka. Captain, engineer, dan tiga puluh satu penumpang meninggal. Bahkan teman baikku yang duduk disebelahku tewas seketika dengan keadaan yang cukup mengenaskan. Aku melihat semua kejadian itu dengan mata kepalaku sendiri dalam waktu beberapa detik saja. Keadaanku pun tidak jauh lebih baik dari penumpang yang selamat.
    Tulang pipi sebelah kananku remuk dan dagingnya tercabik, pundak sebelah kanan bergeser dari pangkalnya, pinggangku patah, dan tulang betis kananku patah membuat dagingnya tercabik parah. Aku ditemukan di enam jam setelah kecelakaan terjadi dan aku sempat ditumpuk bersama mayat-mayat yang lain karena dikira sudah meninggal. Lewat perjalanan yang panjang dan menyakitkan, akhirnya aku dipindahkan dari solo ke Singapura mengingat kondisiku yang sangat buruk saat itu Aku menjalani 17 kali operasi, operasi wajah, pencangkokan daging dari bagian-bagian tubuhku, dan juga operasi pemotongan dan penyambungan tulang di kaki kananku.
    Tuhan sungguh baik bagiku, Dia tidak pernah meninggalkan aku. Kejadian demi kejadian membuat mataku terbuka dan menjadikan aku seorang wanita yang tegar dan utuh. Di samping itu, lumpuh selama 6 bulan dan duduk di kursi roda selama 1 tahun, membuatku sadar akan kasih sayang seorang ibu.
    Akhirnya aku dapat pulang kembali ke tanah air. Meskipun saat itu aku harus berjalan dengan alat bantu, aku merasa itu adalah satu anugerah karena tulang yang dicangkokkan ke kakiku—yang diambil dari orang yang telah meninggal—dapat menyatu dengan tulang kaki kananku.
    Sekarang aku dapat menjalani hidup, hanya oleh karena anugerah Tuhan semata. Sekarang aku aku sadar bahwa aku memerlukan Tuhan dalam segala aspek kehidupanku. Puji Tuhan, Dia membuat segalanya baru bagiku. Aku memiliki paradigma yang baru tentang kehidupanku dan Tuhan, keluargaku dipulihkan, aku mendapatkan sukacita dan kekuatan ekstra untuk menjalani hari-hariku.
    Sekarang hidupku bukanlah milikku lagi. Setiap embusan nafasku merupakan anugerah Tuhan. Melalui buku ini aku ingin menceritakan kasih dan kebaikan Tuhan dalam kehidupanku. Jika Tuhan memiliki rencana dalam kehidupan seseorang, Tuhan akan berbuat yang terbaik untuknya, asal kita berserah penuh kepada-Nya. Tuhan dapat membuat “From Nothing to Something”.

    UNBROKEN WINGS, Kisah nyata mantan seorang pramugari yang mengalami kecelakaan….

    0 komentar:

    Post a Comment